Zaman millennial sepatu bukan hanya menjadi alas kaki. Selain kenyamanan yang dihadirkan oleh salah satu jenis sepatu sering kita sebut dengan sneakers. Yups, sneakers menjadi hal yang tak terpisahkan dengan gaya fashion kekinian. Pasalnya sneakers bisa matching dengan item fashion apapun dan dibawa ke acara manapun masih eyes-catching. Sayangnya yang mendominasi pasar di awal abad 20 an sneakers buatan luar negeri. Etsss tahun – tahun terakhir sneakers buatan lokal mulai menggeliat dalam perdagangan persneakers.an di Indonesia bahkan di pasar international. Kaum millennial sudah melirik sneakers buatan lokal sehingga sneakers lokal tak kalah hype-nya dengan sneakers impor. Sneakers lokal yang menjadi primadona di kalangan millennial salah satunya brand “Compass”.
Compass salah satu sneaker buatan anak bangsa. Pendiri Compass berasal dari Bandung bernama Gunawan Kahar. Ia mulai merintis usaha sepatu sneakers sejak tahun 1998, kembali popular belakangan ini dengan inovasi yang disesauikan dengan permintaan pasar. Compass menawarkan sneakers yang tak kalah saing kualitasnya dengan produk luar negeri. Pasalnya material twill. Bahannya nggak setebal kancas dan lebih lentur jadi nyaman dipakai.
Inovasi dalam usaha membangkitkan sneakers lokal. “Compass” ini melakukan dengan cara memperbarui siluet yang ada didesign sneakers, dengan sebutan Gazelle. Sepatu Compass Gazelle didesain oleh Aji Handoko Purbo pada awal tahun 2017. Hal petama yang dilakukan creative director yakni membuat seri Gazzelle, dimana Aji langsung memberikan sentuhan yang didominasi ala Vans. Salah satunya yang menjadi pemberda bisa dilihat dari toe cap berukuran seperempat dari umumnya. Desain semacam ini diklaim terinspirasi dari sepatu zaman 1940-an ala – ala vintage. Aji memilih bahan upper canvas dan vulcanized sol yang dia anggap pas dengan siluert Gazzelle yang berkonsep modern namun bernafas vintage. Setelah 2017 merilis Gazelle, tahun 2018 adalah momen Compass kembali “hidup”. Dua siluet yang dirilis Gazelle low dan Hi jadi buruan. Sejumlah colorway lain seperti biru, putih dan gum pun bernasib serupa. Kualitas sepatu Compass tidak main-main. Upper yang digunakan terbuat dari kanvas dengan stitching yang sangat rapi. Bagian sol memiliki tingkat ketahanan yang cukup baik, insole pun diperhatikan dengan menyematkan motif branding Compass. Rebranding ini mampu menggebrak pasar sneakers lokal,
Tak puas dengan kesuksesan itu, Compass kembali berkolaborasi dengan seorang influecer Brian Notodihardjo atau yang akrab disapa Bryant. Kolaborasi Compass dan Bryant ini adalah yang kali pertama dilakukan. Dalam collabs kali ini, Compass, yang digawangi oleh Aji Handoko Purbo, berusaha mewujudkan ide-ide dari Bryant yang kental dengan military style. Hasilnya adalah Compass Bravo, yang disebut Bryant sebagai realisasi 100 persen egonya. Gaya militer yang ditampilkan di Compass Bravo bisa terlihat dari extra buckle warna hijau army. Buckle tersebut dipasang di bagian atas siluet. Selain itu, pada bagian tongue diberikan tulisan “Bryant” sebagai penanda kolaborasi. Ada pun material dasar yang dipakai Compass adalah canvas pada upper dan vulcanized pada sol tetap mempertahankan sejak awal Aji menjadi creative director. Sepatu ini dibanderol dengan harga Rp. 200.000 – Rp. 300.000 cukup terjangkau dengan kantong remaja Indonesia bukan.
Keberhasilan Compass tak serta merta langsung sim salabim, tetapi mereka melakukan berbagai inovasi dalam design sneakers dengan cara menggandeng creative director kondang hingga influencer kekinian untuk menarik minat pasar, tujuannya menggaungkan kembali produk lokal Indonesia. Untuk kalian yang ingin ikut serta menciptakan karya yang digemari millennial yang berhubungan dengan jasa konveksi seperti kaos, jaket, celana, bisa bekerjasama dengan kami. Abyad Apparel Pro, caranya mudah banget, cukup menghubungi kami melalui SMS/WA di SMS/WA di 081314460770.